Catatan harian Rani (serasa artis hohoho...)

Setelah berjuang abis-abisan, sampai titik darah penghasilan, tidak peduli siang dan malam, pagi dan petang (hiperbola banget ya, serasa pahlawan hehe ;)) Selama sekitar 3 minggu ini, akhirnya aku berhasil menyelesaikan penulisan paper untuk disubmit ke conference di Australia tepat pada jam 12 malam. Siang ini, aku melapor ke sensei, he said OK. But, after we found some difficulties, seemed he prefer I go to Yokohama with another Lab members, soalnya (kembali ke bhs rani), klo aku submit paper ke sini, kemungkinan besar bisa diitung satu. Syarat untuk lulus PhD di Labku harus bisa publish 2 paper di jurnal internasional. Trus dia bilang, you have already have one paper under review (Oh really, I didn't know about that), jadi, itu berarti kalo paper itu diterima (ini kalau ya), aku bisa lulus PhD dlm waktu 1.5 atau 2 taon donk, soalnya beliau pernah bilang aku bisa lulus 2 taon kalo aku mau (mau bekerja mati2an, hohoho).
Tapi ternyata jawaban senseiku adalah: I expect you can publish 3 or 4 papers during your PhD course (Tuiiiing!!!!).

Sepertinya ekspektasi Anda terlalu berlebihan Prof. Satu saja rasanya berat. Memang saya sudah mulai menyukai pekerjaan saya, tapi saya juga mulai keberatan dengan jam tidur saya yg kacau, sakit kepala yg tak jelas penyebabnya, entah krn tidur yg ga teratur itu, atau krn makan yg tidak teratur, atau karena keseringan menghirup zat2 kimia yang aku tau itu toxic tapi boro2 make masker, make sarung tangan juga males. :)

Anyway, beliau benar, Yokohama itu sebenernya jauh lebih menarik drpd Rockhampton, karena kita pergi beramai2, bisa sekalian mampir ke Tokyo, dibandingin aku ke Rockhampton sendiri. Plus bisa submit paper lagi. Trus, dia bilang begini, klopun kamu ga jadi ke Australia, kamu kan bisa apply ke Eropa, kamu pengen ke Eropa kan? Kok dia inget aku pengen ke Eropa. yuroppa no hoga iin janai? (Eropa lebih baik, bukan?). Ya, Eropa emg lebih menarik, tapi aku punya rencana lain :).

Menutup catatan harian ini, aku harus berbesar hati mengingat list kegagalanku taon ini, kegagalan mencapai mimpi alias keinginan:
1. Montreal, Canada (gagal krn stress di Thai n nyampe Indonesia ga bisa nulis krn keasyikan maen ama keluarga pas lebaran)
2. Hokkaido, Japan (rencana-nya mo tour rame2, gagal karena semua jd pada mencar dan byk pertimbangan)
3. Rockhampton, Australia.

Aku sampai pada kesimpulan, sepertinya kekuatan sebuah mimpi itu berkurang kalo impian itu kita omongin ke orang lain (menyambung catatanku terdahulu: belum ada judul). Lebih baik disimpan sendiri sampai waktunya.


...........0102.2010............. (Palindrome day, thanks to Sri Susanti:))